5 Monyet dan Tiang

Seorang profesor sedang mengadakan penelitian terhadap 5 ekor monyet.

Monyet A dan monyet B dimasukkan kesebuah ruangan tertutup yang didalamnya diletakkan sebatang tiang, dimana pada puncak tiang itu terdapat pisang.

Monyet A mula memanjat tiang itu, pada saat yang bersamaan sang profesor menyiramkan air sehingga terpelesetlah monyet A dan jatuh.

Monyet A berusaha untuk memanjat lagi, tapi kerana licin, kembali ia terjatuh, begitu seterusnya, sehingga monyet A menyerah.

Kemudian giliran monyet B, melakukan hal yg sama dengan monyet A, berulang kali mencuba dan jatuh, menyerah jugalah monyet B.

Kemudian, profesor memasukkan monyet C ke dalam ruangan tersebut.

Monyet C jua ingin memanjat tiang tersebut, sebelum hal itu terjadi, monyet A dan monyet B dengan semangat menasihati monyet C untuk tidak mengalami hal yang menyusahkan iaitu terpeleset dan jatuh.

”Sia-sia sahaja kamu memanjat tiang itu, kami berdua sudah mencuba berulang kali tetapi selalu gagal”

Akhirnya monyet C menuruti nasihat kedua monyet itu, dia tidak berusaha tanpa mencuba memanjat lebih dahulu.

Kemudian sang profesor mengeluarkan monyet A dan B, dimasukkan pula monyet D dan monyet E.

Monyet D dan monyet E ingin sekali memanjat tiang itu, tetapi monyet C mencuba menasihati mereka untuk tidak sekali-kali memanjatnya kalau tidak ingin terpeleset dan jatuh.

Monyet D mendengar dan mematuhi nasihat tersebut, ia juga tidak berusaha untuk memanjat.

Tapi lain halnya dengan monyet E, dia tidak mendengarkan nasihat itu, ia tidak terpengaruh dengan nasihat itu, dan mula mencuba untuk memanjat.

”Apa salahnya mencuba” fikir monyet E .Oleh kerana sang profesor tidak memberi air lagi pada tiang itu, monyet E akhirnya dapat mencapai puncak dan mendapatkan pisang.

Apa moral cerita ini?

Ada beberapa karakter yang dapat kita jumpai.

Monyet A dan monyet B :

Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter dengan mudahnya menyerah kalah dan dengan mudahnya mempengaruhi orang lain untuk tidak berusaha, menanamkan input-input negatif kepada orang lain.

Hakikatnya 99% kita yang merasa gagal sebetulnya belum tentu gagal . Hanya kita yang menggagalkan diri sendiri kerana cepat menyerah.

Kegagalan yang sebenarnya adalah bila berhenti berusaha.

Sangat sayang sekali bahwa dunia ini sebenarnya dipenuhi oleh orang-orang hebat yang berpotensi tetapi terlalu cepat mengaku kalah.

Banyak dari kita yang seakan sudah mati sebelum mencuba menggali seluruh potensi yang ada pada diri kita.

Monyet C dan monyet D :

Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter mudah sekali percaya dengan input-input negatif yang diterima, tanpa mahu bersusah-payah untuk meraih kejayaan, orang-orang yang takut gagal, padahal belum pun mencuba.

Kita cenderung mengikuti bisikan hati ”Kalau ragu, lebih baik tidak usah dilakukan”.

Jika kita tidak pernah mencuba, kita sudah pasti tidak akan pernah berhasil. Kita berjuang bukan dengan kepandaian, tetapi dengan kegigihan.

Monyet E :

Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter tidak mudah terpengaruh dengan input-input negatif, orang yang selalu berjuang untuk mendapatkan kesuksesan, berani mencuba, tidak takut gagal.

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan.

Orang yang sukses selalu bangkit kembali meskipun sudah jatuh. Kalau kita ingin berhasil, kita harus berani mengambil RISIKO.

Kegagalan orang lain patut dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan atau alasan.

Jom try -kuiz menguji personaliti diri

MALAYS EASILY FORGET

Malays easily forget
Malays easily forget
Malays easily forget
There was a time when they were 'tread on' by others
Malays easily forget
There was a time when they were among the broken
Malays easily forget
There was a time when they were crying
Malays easily forget
There was a time when they were among the faggots
Malays easily forget
There was a time when they were among the second class
Malays easily forget
There was a time when they were insulted
Malays easily forget
There was a time when they were fighting each other
Malays easily forget
There was a time when they were suffering
Malays easily forget

There was a time when they were small
Malays easily forget
There was a time when they were isolated
Malays easily forget
They have no Majesty
They have no Dignity
They have no Freedom
Malays easily forget
Malays easily forget
Malays easily forget
About the history of their 'sleeping' nation
About the cracked bloody land where he was born

Forget not
Forget not
Forget not
O people of my race
Never forget again
Because your struggle is not finished yet